Rabu, 04 Juni 2014

teori jeans ball



PENDAHULUAN
1.       LATAR BELAKANG
         Setelah  ibu melahirkan, maka ibu memasuki masa nifas atau yang lazimnya disebut puerperium. Masa nifas (puerperium) adalah waktu yang dimulai setelah placenta lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil) dalam waktu kurang lebih 3 bulan.
Dimulai dengan kehamilan, persalinan,dan dilanjutkan dengan masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya. Kemunginan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas. Apabila tidak  segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama.
Untuk memberikan asuhan kebidanan ibu dalam masa nifas sangat perlu dilakukan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi, melaksanakan deteksi dini adanya komplikasi  dan infeksi, memberi pendidikan pada ibu serta  memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan bayi.
Selama masa nifas ibu akan mengalami berbagai perubahan. Perubahan yang terjadi pada masa nifas tidak hanya terjadi secara fisik saja, melainkan juga psikologis atau kejiwaan.
Sehingga, pemberian edukasi tentang informasi yang berkaitan dengan masa nifas sangat perlu diberikan pada ibu dalam masa nifas. Setiap masa nifas dapat berkembang menjadi masalah atau komplikasi.
Oleh karena itu, pelayanan/asuhan merupakan  cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu nifas normal dan mengetahui  secara dini bila ada penyimpangan yang ditemukan dengan tujuan agar ibu dapat melalui masa nifasnya dengan selamat dan bayinya pun sehat.
2.       RUMUSAN MASALAH
                    Dari latar belakang diatas dapat di rumuskan kedalam beberapa rumusan masalah yaitu:
1.       Bagaimana pengertian teori kebidanan menurut Jean Ball?
2.       Apa tujuan dari teori Jean Ball?
3.       Bagaimana hipotesa dari teori Jean Ball?
4.       Apa-apa saja pembagian teori menurut Jean Ball?
5.       Apa saja elemen pembentuk dari teori kursi goyang?
6.       Bagaimana konsep teori kebidanan menurut Jean Ball?
7.        

BAB II
ISI
1.       PENGERTIAN TEORI JEAN BALL
 Teori Jean Ball adalah dasar pemikiran menurut penelitian yang bernama Jean Ball yang konsekuensinya telah diuji dalam beberapa riset (penelitian) yang menujukan hasil yang nyata. Teori ini mengemukakan tentang keseimbangan emosional, yang diibaratkan pada kursi “goyang”. Teori ini sering disebut kursi goyang karena tingkat emosional seorang ibu harus beada pada titik seimbang (stabil) sehingga mirip dengan kursi goyang dimana beban harus seimbang pada titik tumpu, karena jika tidak, kursi akan condong kearah yang memiliki beban yang berat, begitu juga dengan pengendalian emosional seseorang.
Jika seseorang (wanita) mampu mengendalikan tingkat emosionalnya berarti orang tersebut memiliki tingkat emosional yanag rendah dan terkendali atau sebaliknya. Semua itu dapat kita lihat  dalam berbagai keunikan atau tindakan yang diambil ibu dalam mendidik dan membesarkan anak-anaknya.
2.       TUJUAN TEORI JEAN BALL
 Tujuan dari teori Jean Ball adalah agar seorang wanita mampu melaksanakan tugasnya sebagi ibu, baik fisik maupun psikologis. psikologis dalam hal ini tidak hanya pengaruh emosional  tetapi juga proses emosional agar tujuan akhir memenuhi kebutuhan untuk menjadi orang tua terpenuhi. Kehamilan, persalinan, dan masa postpartum adalah masa mengadopsi peran baru, sehingga wanita yang baru menjadi  ibu sangat membtuhkan arahan-arahan dan bimbingan dari bidan tentang tindakan-tindakan yang harus diambil maupun tindakan-tindakan yang harus dihindari demi keselamtan dan kesehatan ibu dan anak. Dalam hal ini dukungan dari suami dan keluarga sangat diperlukan demi psikologis (kejiwaan) seorang ibu.
3.       HIPOTESA JEAN BALL
Sementara itu hipotesa Jean Ball meliputi:
a.       Respons Emosional seorang perempuan terhadap  perubahan yang terjadi seiring dengan kelahirann anak dipengaruhi oleh kepribadian (personality), seseorang dan dukungan  yang berarti mereka mendapatkan sistem keluarga dan sosial. Ibu sebagai penerus keturuan sekaligus pendidikan utama dalam keluarga sanagt mempengaruhi perkembangan anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam asuhan keluarga yang baik, ketika ia berinteraksi dilingkungan masyarakat maka ia akan terbiasa dengan perilaku yang baik pula.
b.      Persiapan yang harus diantisipasi oleh seorang bidan dalam masa postnatal  atau  sesudah melahirkan akan dipengaruhi oleh Respon emosional seorang perempuan dalam perubahan yang dialaminya ketika proses kelahiran anak. Oleh karena itu asuhan kebidanan harus diberikan kepada seluruh individu, kelompok dan masyarakat secara professional baik pelayan tersebut secara mandiri, kolaborasi
(kerjasama melebihi dari beberapa orang) maupun merujuk ke sistem yang lebih tinggi. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa wanita yang boleh dikatakan sejahtera setelah mellahirkan sangat bergantung pada personality (kepribadiannya) sistem dukungan pribadi dan dukungan yang dipersiapkan  pelayanan maternis.
4.       PEMBAGIAN TEORI JEAN BALL
Dari hasil penelitiannya Jean Ball berhasil membagi teorinya menjadi 3 bagian yaitu:
a.       Teori perubahan
Perubahan mental ibu sebelum dan sesudah menjadi ibu akan jelas terlihat dalam kehidupan baik itu secara fisik maupun psikologis ibu. Secara fisik dapat dilihat pada perubahan bentuk tubuh setelah melahirkan seorang anak. Sedangkan secara psikologis misalnya dalam pematangan mental (pendewsaan sikap) setelah melahirkan (postpartum) ibu tidak hanya berfikir untuk anak dan keluarganya.
b.      Teori stress,coping dan support
Tingkat emosional sangat mempengaruhi mental ibu. Oleh karena itu  dukungan atau support dan motivasi dari keluarga terhadap perubahan-perubahan yang timbul terutama perubahan bersifat positif, support dari orang-orang terdekat itu sangat diperlukan untuk menghidari dari stress, depresi, postpartum dan dampak-dampak negatifnya lainnya.
c.       Teori dasar
Konsep dasar untuk menjadi seorang ibu meliputi berbagai aspek diantaranya:
1.       Butuh persiapan jasmani dan rohani
2.       Dukungan dari pihak keluarga
5.       ELEMEN PEMBENTUKAN TEORI KURSI GOYANG
Teori kursi goyang dibentuk dalam 3 elemen yaitu :
1.       Pelayanan maternitas
Bidan berkewajiban memberikan pelayanan kesehatan kepada remaja putrid, ibu masa hamil, bersalian, nifas, bayi baru lahir, balita dan wanita monopouse. Dalam memberikan asuahan kebidanan, bidan mempertanggung jawabkan senua tindakan klinis yang diambil dan harus melaksanakan tanggungjawab tersebut yang meliputi tugas bidan sebagai pelaksana, pengelola, pendidik, peneliti dan lain-lain.
2.       Pandangan masyarakat terhadap kelurarga
Pandangan masyarakat terhadap suatu keluarga sangat mempengerahui perkembangan dan tingkat harga diri anggota keluarga tersebut. Jika pandangan masyarakat baik terhadap keluarga maka secara otomatis penerus keluarga akan mendapatkan nama baik dalam  pandangan masyarakat, selama anak tidak melanggar norma-norma yang terdapat dalam masyarakat.
3.       Sisi penyanggah/ support terhadap kepribadian wanita
Dukungan terhadap perubahan kepribadian/kebiasaan hidup wanita sangat dibutuhkan, agar wanita tersebut tidak merasa down  terhadap tingkat perubahan diri yang tidak disadarinya. Kesejahteraan keibuan seorang wanita sangat bergantung terhadap efektifitas  3 elemen tersebut. Maka jika kursi goyang tidak dapat ditegakkan maka tidak nyaman untuk diduduki.
             6.KONSEP TEORI JEAN BALL
1.       Women/ wanita
Jean Ball memusatkan perhatiannya terhadap perkembangan emosional, social, psikologis wanita dalam proses melahirkan.
2.       Healt/kesehatan
Merupakan pusat dari model Jean Ball. Tujuan dari postnatal care agar wanita-wanita mampu menjadi seorang ibu.
3.       Environment/ lingkungan
Lingkungan social dan organisasi dalam system dukungan dan pelayanan perawatan postnatal.
4.       Midwifery/ kebidanan
Penelitian asuhan postnatal misalnya kurang efektif, kurang pengetahuan tentang kebidanan.
5.       Self
Peran bidan dalam meyakinkan wanita dalam perannya sebagai seorang ibu.
SUMBER:
Farodis, Z. 2012.panduan lengkap menejemen kebidanan. Yogyakarta:D-MEDIKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar