Rabu, 04 Juni 2014

hipertensi pada kehamilan



HIPERTENSI pada KEHAMILAN
         Selama kehamilan normal, tekanan darah sistole mengalami sedikit perubahan
         Tekanan diastole menurun rata-rata 10 mmHg pada awal gestasi (13-20 minggu) dan meningkat kembali seperti pada level pre kehamilan pada trimester ketiga
Pre-eklampsia
         Kejadian hipertensi, edema, dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan pada wanita dengan riwayat normotensif
         Pre-eklampsia bukan gestasional hipertensi maupun hipertensi kronik pada wanita hamil
         Pre-eklampsia diartikan hipertensi dengan hiperurikemia atau proteinuria
         Kategori ringan/parah didasarkan pada derajat peningkatan tekanan darah, derajat proteinuria ataupun keduanya.
         Titik berat pada hipertensi atau proteinuria dapat meminimalkan kepentingan klinik sejumlah kerusakan lain
         Contoh: sindrom hemolisis juga menyebabkan hipertensi dan proteinuria
         Beberapa wanita dengan preeklampsia punya gejala dan tanda yang kadang membingungkan
Kondisi yang mengacaukan diagnosis preeklampsia
         Viral hepatitis
         Accute fatty of pregnancy
         Acute pancreatitis
         Gallbladder disease
         Appendisitis
         Kidney stones
         Glomerulus nephritis
         Hemolytic uremic syndrome
         Exacerbation of systemic lupus erithema
         Autoimune thrombocytopenia
         Cerebral venal thrombosis
Risiko pada ibu dan janinRisiko pada ibu:
 konvulsi, perdarahan otak, abruption plasenta, udem paru, gagal ginjal, perdarahan hepar, dan kematian
         Risiko pada fetus: kemunduran pertumbuhan yang parah, hipoksia, asidosis, prematuritas, dan kematian
         Komplikasi tergantung:
       Onset preeklampsia
       Ada tidaknya komplikasi dengan obat
       Tingkat keganasan
       Kualitas pengobatan
Kategori pre-eklampsia
         Pre-eklampsia ringan
       Hipertensi dengan proteinuria (> 300mg/hr atau 100 mg/dl, dengan atau tanpa edema
       Manajemen terapi: monitoring ketat tekanan darah, BB, ekskresi protein urin, platelet count, status kesehatan janin
       Kehamilan harus diinduksi, bedrest, terapi antihipertensi, atau antikonvulsan profilaktik
         Pre-eklampsia berat
       Proteinuria mencapai 4gram/hr, tekanan darah 160/110 mmHg, sakit kepala berat, gangguan visual, nyeri epigastrik
       Proses kelahiran harus dipercepat tanpa memperhatikan durasi atau usia kehamilan
       Pilihan obat: hidralazin iv bolus 5 mg. Diulang jika diperlukan setiap 20 menit sampai kumulatif 20 mg
       Jika resisten, berikan labetolol 20 mg iv atau nifedipin (Kategori C) 10 mg po
       Alternatif pilihan untuk mengatasi efek samping hidralazin: propanolol (Kategori C)
Pencegahan Preeklampsia
          Dahulu dengan pembatasan garam dan obat diuretik, namun belakangan diketahui pembatasan ini mengurangi volume tubuh, tanpa mengurangi frekuensi hipertensi
         Mencegah kejadian dengan dosis rendah aspirin, bukan untuk terapi
         Suplemen kalsium efektif untuk mengurangi resiko kehamilan, tapi efektivitas terhadap preeklampsia sangat kecil
Sumber: http://www.infoibu.com


Tidak ada komentar:

Posting Komentar