HIPERTENSI pada KEHAMILAN
•
Selama
kehamilan normal, tekanan darah sistole mengalami sedikit perubahan
•
Tekanan
diastole menurun rata-rata 10 mmHg pada awal gestasi (13-20 minggu) dan
meningkat kembali seperti pada level pre kehamilan pada trimester ketiga
Pre-eklampsia
•
Kejadian
hipertensi, edema, dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan pada wanita
dengan riwayat normotensif
•
Pre-eklampsia
bukan gestasional hipertensi maupun hipertensi kronik pada wanita hamil
•
Pre-eklampsia
diartikan hipertensi dengan hiperurikemia atau proteinuria
•
Kategori
ringan/parah didasarkan pada derajat peningkatan tekanan darah, derajat
proteinuria ataupun keduanya.
•
Titik
berat pada hipertensi atau proteinuria dapat meminimalkan kepentingan klinik
sejumlah kerusakan lain
•
Contoh: sindrom hemolisis juga menyebabkan hipertensi dan
proteinuria
•
Beberapa
wanita dengan preeklampsia punya gejala dan tanda yang kadang membingungkan
Kondisi yang mengacaukan diagnosis preeklampsia
•
Viral
hepatitis
•
Accute
fatty of pregnancy
•
Acute
pancreatitis
•
Gallbladder
disease
•
Appendisitis
•
Kidney
stones
•
Glomerulus
nephritis
•
Hemolytic
uremic syndrome
•
Exacerbation
of systemic lupus erithema
•
Autoimune
thrombocytopenia
•
Cerebral
venal thrombosis
Risiko pada ibu dan janinRisiko pada ibu:
konvulsi, perdarahan otak, abruption
plasenta, udem paru, gagal ginjal, perdarahan hepar, dan kematian
•
Risiko
pada fetus: kemunduran pertumbuhan yang parah, hipoksia, asidosis, prematuritas, dan kematian
•
Komplikasi tergantung:
–
Onset preeklampsia
–
Ada tidaknya komplikasi dengan obat
–
Tingkat keganasan
–
Kualitas pengobatan
Kategori pre-eklampsia
•
Pre-eklampsia ringan
–
Hipertensi
dengan proteinuria (> 300mg/hr atau 100 mg/dl, dengan atau tanpa edema
–
Manajemen
terapi: monitoring ketat tekanan darah, BB, ekskresi protein urin, platelet count,
status kesehatan janin
–
Kehamilan
harus diinduksi, bedrest, terapi antihipertensi, atau antikonvulsan
profilaktik
•
Pre-eklampsia berat
–
Proteinuria
mencapai 4gram/hr, tekanan darah 160/110 mmHg, sakit kepala berat, gangguan visual,
nyeri epigastrik
–
Proses
kelahiran harus dipercepat tanpa memperhatikan durasi atau usia
kehamilan
–
Pilihan
obat: hidralazin iv bolus 5 mg.
Diulang jika diperlukan setiap 20 menit sampai kumulatif 20 mg
–
Jika
resisten, berikan labetolol 20
mg iv atau nifedipin (Kategori C) 10
mg po
–
Alternatif
pilihan untuk mengatasi efek samping hidralazin: propanolol (Kategori C)
Pencegahan Preeklampsia
•
Dahulu dengan pembatasan garam
dan obat diuretik, namun belakangan diketahui pembatasan ini mengurangi volume tubuh, tanpa
mengurangi frekuensi
hipertensi
•
Mencegah
kejadian dengan dosis rendah aspirin, bukan untuk terapi
•
Suplemen
kalsium efektif untuk mengurangi resiko kehamilan, tapi efektivitas terhadap preeklampsia sangat
kecil
Sumber:
http://www.infoibu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar